Home » » Hubungan Berawal Dari Curhatan Whatsapp (Part 4)

Hubungan Berawal Dari Curhatan Whatsapp (Part 4)

"Koq lama banget sih datangnya?" ucap perempuan cantik itu dan kedua tangannya langsung bergelayut di leher Nico.

"Maafin bu Boss, tadi saya kesiangan bangunnya!" balas Nico sambil mencium bibir sang perempuan yang ia panggil bu Bos itu.

"Cupppp..cupppp!"

"Hemmm...jangan-jangan kamu abis genjot istrimu yah, huhhh!" ucap sang perempuan dengan setengah mendengus seolah cemburu.

"Enggak koq bu Bos, saya beneran kecapean dan ketiduran semalam karena pulang ke rumah saya dinihari dari rumah sodara!" ucap Nico menutupi apa yang terjadi sebenarnya di rumah. Padahal Nico tadi di rumahnya sejak subuh dini hari dan pagi hari tadi sempat dua kali menikmati tubuh sang istri.

"Yuk ahh...takut aku keburu mimpin rapat nanti di kantor!" ucap sang perempuan tadi dengan suara manja

"Yukkk...!" balas Nico sambil mencium kembali bibir perempuan cantik itu. Sang bu Bos pun menanggapi dengan ciuman yang lebih panas.

"Ceuppp...ceupp...ahhhh! Aku sudah gak tahan sejak tadi Nic!" ucap si bu Bos dengan suara mendesah

"Buka bajunya bu Bos, biar saya lahap tubuh ibu, heheh!" Nico dengan tatapan nakal pun ikut membantu untuk membuka satu per satu kancing jas kerja yang masih melekat di tubuh bu Bos itu.

"Kamu juga donk Nic, jangan curang, hihih!" ucap bu Bos

Nico pun dengan secepat kilat membuka semua pakaiannya dan ia lempar ke lantai kamar penginapan itu. Kini Nico sudah telanjang bulat dan bu Bos langsung terbelalak dengan senyum nakalnya melihat senjata Nico sudah menegang maksimal saat itu.

Saat bu Bos juga sudah telanjang juga mereka pun langsung berpelukan saling berciuman dalam posisi berdiri di pinggir ranjang kamar penginapan itu.

"Ceppp...cuppp...ahhh...ahhh!" keduanya seolah melampiaskan nafsu yang tertahan sekian lama.

Nico pun membopong tubuh telanjang bu bos itu ke atas ranjang dan diletakannya di kasur yang berukuran agak lebar itu.

"Ayo Nic, tindih aku!" pinta bu Bos dengan nada mesra. Nico pun dengan nafsu membara segera menindih dan memeluk serta mendekap tubuh bu Bos itu. Mereka pun kembali saling melumat bibir mereka dan memainkan laidah mereka di kamar itu. Suara kecupan dan desahan mulai mearnai kamar penginapan itu.

Karena si bu Bos sudah tak tahan maka ia pun membimbing senjata tegang milik Nico untuk mengarah laing intinya. Bu Bos mengengkangkan kedua kakinya. Nico yang juga sudah terbakar birahi tingkat tinggi langsung bergerk dan menekan dengan kencang agar senjatanya menerobos masuk le liang kenikmatan milik bu Bos.

"Heughhh...sleppp...blesss...ahhh...Nicoo...ahhhh!" bu Bos mengerang dan melenguh tertahan saat senjata tegang milik Nico telah menembus liang intinya. Kedua tangan bu Bos memeluk erat tubuh Nico yang sedang ada di atasnya.

"Tahan ya bu! Heughhh.....sleppp...ahhh..wohhh...ahhh!" Nico pun mulai menggenjot bertubi-tubi tubuh montok milik perempuan yang ia panggil dengan sebutan bu Bos itu.

Sementara bu Bos itu merem melek dan terus mendesah dan melenguh merasakan nikmat tubuhnya digenjot dengan ganas oleh Nico.

"Ruddd...esshhh...ibu sudah gak kuat Nicoo...ahhh!" ucap sang bu bos dengan suara bergetar dan Nico pun merasakan hal yang sama.

"Yukkk...barenggg buuu...ahhhh...ahhh!" ujar Nico sambil mempercepat genjotannya.

Tak lama kemudian tubuh keduanya terus seperti kesetrum listrik dan saling bergerat hebat sambil berpelukan erat.

"Crottt...serrr...crottt...ahhh...enakkkk...ahhhh!"

Pantat Nico dengan sisa-sisa tenaganya masih sempat untuk bergerak maju mundur untuk menusuk lubang bu bos yang sudah basah itu.

Akhirnya tubuh keduanya terkulai lemas sambil rebahan bersisian di ranjang kamar penginapan itu.

"Makasih ya Nic, itu tadi enak banget!" ucap bu Bos sambil mengusap wajah Nico.

"Sama-sama bu, saya juga dapet enak tadi, heheh!" balas Nico tersenyum puas.

"Besok-besok kalo ibu minta lagi, jangan telat datangnya ya!" pinta bu Bos sambil tertawa kecil.

"Siap bu Bos!" timpal Nico. Mereka pun langsung buru-buru mandi untuk bersiap menuju kantor karena katanya si bu Bos akan memimpin rapat sebentar pada jam 11.30.

Setelah mereka berdua selesai mandi dan berpakaian rapih lagi, Nico pamit duluan menuju kantor. Sementara bu Bos akan menyusul beberapa menit kemudian.

Saat Nico keluar dari kamar penginapan itu dan sedang di parkiran motor, ada sepasang mata yang menatapnya dari jauh.

"Loh, itu mas Nico ngapain di penginapan ini? ucap Johan yang sedang memarkirkan motornya agak jauh dari posisi parkir motor Nico. Johan terus menatap ke arah Nico yang sekarang sudah memacu motornya keluar dari area penginapan itu.

Dalam hati Johan pun akhirnya ta lagi menggubris tentang keberadaan Nico di area aparkir penginapan tadi. Yang ada di pikiran Johan saat ini dalah bagaimana ia bisa berduaan dengan Raisya nanti siang di kamar penginapan itu.

Sementara itu di bu Bos, yang juga kekasih gelap Nico, memimpin rapat di depan seluruh karyawan kantor. Bu Bos, atau yang biasa dipanggil oleh karyawan sebagai Ibu Kartika, adalah sosok wanita yang cerdas dan cantik. Dia adalah seorang pemimpin yang tegas dan sukses di dunia bisnis.

Saat Nico memasuki ruang rapat, dia merasa gugup dan tegang. Ini adalah kesekian kalinya dia akan menghadiri rapat di mana Ibu Kartika memimpin. Hubungan mereka sudah berlangsung selama beberapa bulan, tetapi mereka selalu berusaha menjaga profesionalitas di tempat kerja.

Saat Ibu Kartika berbicara di depan karyawan, Nico tidak bisa menghindari untuk melihatnya. Tatapannya tertuju pada wanita yang mencuri hatinya. Ibu Kartika adalah seorang pemimpin yang memukau, dan saat dia berbicara, dia menginspirasi seluruh ruangan.

Namun, Nico juga melihat bagaimana Ibu Kartika sesekali meliriknya selama rapat. Tatapan itu penuh makna, mengisyaratkan pada Nico bahwa meskipun mereka berada di tempat kerja, ada perasaan yang mendalam di antara mereka.

Rapat berjalan dengan lancar, dengan Ibu Kartika memimpin dengan sangat profesional. Namun, ada momen-momen kecil ketika pandangan mereka saling bertemu, memancarkan keintiman yang hanya mereka berdua yang tahu.

Setelah rapat selesai, Nico memberanikan diri untuk mendekati Ibu Kartika. Mereka berbicara singkat tentang topik-topik profesional, tetapi mereka juga tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara tentang hal-hal pribadi.

"Nic, ke ruangan ibu yuk!" ajak bu Kartika sambil mengedipkan satu matanya.

Nico pun mengikuti bu Kartika yang berjalan menuju ke ruangan kerja si bu Bos. Setelah sampe di dalam ruangan kerja itu bu Kartika pun mengunci dari dalam dan tak lama kemudian ia pun langsung bergelayut kedua tangannya ke leher Nico. Mereka pun seketika berciuman dengan penuh nafsu seperti di kamar penginapan tadi ketika mereka bercinta.

"Bu, saya takut ketahuan karyawan lain bu!" ucap Nico dengan agak ragu untuk melanjutkan cumbuannya.

"ibu tiba-tiba pengen lagi Nic!" ucap bu Kartika dengan wajah cantiknya menatap mesra ke wajah Nico.

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook

 
Created By SoraTemplates | Distributed By Gooyaabi Themes