Home » » Pengalaman Pertama Tantia Melakukan Hubungan Seks Di Usia 19 Tahun

Pengalaman Pertama Tantia Melakukan Hubungan Seks Di Usia 19 Tahun

Aku seorang mahasiswa berumur 21 thaun di sebuah perguruan tinggi swasta di daerah jakarta. Untuk mengatasi kebosananku dengan jadwal kulia yang padat, seperti biasa aku mencari udara segar di salah satu tempat pusat perbelanjaan di daerah Thamrin Jakarta Pusat. Secara tak sengaja aku memandangi seorang gadis yang bisa dikatakan cantik. Wajahnya benar-benar memancarkan kecantikan alami dan payudaranya yang berisi bikin celanaku yang tadinya longgar menjadi sesak.

Singkat cerita kami berkenalan. Namanya Tantia, berumur 19 tahun. Senang sekali aku bisa kenalan dengan gadis seperti dia. Setelah itu kamipun semakin akrab dan sering berhubungan lewat telephone. Singkat cerita setelah 1 minggu, kamipun berjanji untuk ngedate di sebuah mall di jakarta.

Dan aku menelusuri alamat yang Tantia berikan dan akhirnya aku menemukan rumahnya yang berlokasi di sekitar ****. Rumahnya sih sederhana, maklum bapaknya cuma pedangan kecil, tapi bukan itu yang aku pedulikan. Sewaktu Tantia keluar dari kamarnya betapa terkejutnya aku melihat belahan toketnya yang putih yang berisi serta rok mini yang bisa membuat kontolku berdiri seketika. Singkat cerita setelah kami ngedate, Tantia ingin kembali ke rumah jam 9 malam, mau tak mau kuturuti. Ternyata sesampainya aku di rumah Tantia, kami hanya menerima titipan kunci rumah. Keluarganya sedang pergi menengok adik bapaknya yang sedang sakit keras.

Malam itu dingin sekali, aku permisi untuk pinjam toilet. Setelah selesai dari toilet, aku melihat ke arah Tantia dan aku berpikir betapa cantik dan mulusnya dia. Tiba-tiba datanglah setan mesum mengelilingiku dan berbisik-bisik di telingaku.

"Loh, ada apa?" tanya Tantia.

"Ah, enggak apa-apa" Jawabku

"Kok ngelihatin aku terus?" tanya Tantia lagi.

"Enggak kok" jawabku

"Kamu cantik, Tan"

"Ah gombal kamu!" katanya Tantia dengan malu-malu.

Lama kami berpandangan, dan aku mulai mendekati dirinya. Aku pegang tanganya, lalu kuraba dimulai dari tangannya yang lembut sampai ke bagian dadanya yang putih mulus dan berisi. Kami saling bertatapan, meraba dan membelai. Perlahan tapi pasti kubuka pakainnya satu persatu sampai akhirnya kulihat Tantia dalam keadaan setengah bugil. Kupadanngi dadanya yang berisi di balik BH warna pinknya, kupandangi seluruh tubuhnya, kulitnya yang putih mulus.

"Benar kamu cinta sama aku?" tanya Tantia.

"Benar, aku cinta ama kamu!" jawabku sambil membuka BH dan celana dalam warna putihnya.

Kini ia telanjang tanpa satu benangpun menutupi tubuhnya. Kubaringkan ia di tempat tidur kamarnya, lalu kuciumi seluruh tubuhnya. Kuhisap pentilnya dengan lembut. Tubuh Tantia terangsang hebat.

Lalu kubuka selangkangannya dan kumasukkan kontolku ke dalam memeknya yang masih sangat rapat. Tantia mengerang dengan pasrah, lalu kusuruh dia untuk mengigit bantal agar suaranya tidak kedengaran oleh tetangga. Kugerakkan kontolku, maju mundur. Mata Tantia merem melek keenakan dan desahannya yang terdengar lembut membuat nafsuku mulai memuncak, dan Tantia pun mulai tidak bisa mengontrol diirnya, dia memeluk diriku dengan eratnya, kugerakkan kontoku semakin cepat, Kuremas payudaranya, Kujilat, dan kurasakan kenikmatan kontoku yang bercampur dengan cairan memeknya. Lalu tantia akhirnya sampai pada puncak yang pertama, kurasakan cairan memeknya membahasi penisku.

"Kita ganti posisi yuk?" tanyaku

"Posisi apa?" tanya Tantia malu malu tapi mau.

"Udah pokoknya kamu tengkurap aja", jawabku lagi.

Tanpa banyak bertanya lagi, Tantia pun berganti posisi menjadi doggy style. Kumasukkan kemblai kontoklu ke memeknya yang penuh dengan cairan itu. Desahan Tantia yang lembut itupun sedikit demi sedikit menjadi erangan karena kuegerakkan kontolku dengan tempat yang lebih cepat. Dinding memeknya yang membungkus kontoku dengan rapat itu semakin membuat kontoku tidak dapat dikontrol lagi, kuegerakkan kontoku maju mundur atas bawah menjelajahi semu area memknya. Erangan Tanti berubah menjadi teriakan kenikmatan tapi sudah tidak kuhiraukan lagi dan akhirnya Tantia pun sampai pada puncaknya yang kedua dan tibalah detik-detik dimana kontoku tak kuasa lagi menahan kenikmatan memeknya. Dengan segera kukeluarkan kontolku dari memeknya, CRETT... CRETT... CRETT... Kukeluarkan spermaku ditubuhnya yang idanh itu sehingga tubuhnya penuh dengan sperma. Dan alangkah terkejutnya ak begitu melihat kontolku yang berlumuran darah dan percikan 2 darah yagn menempel di tempat tidur Tantia.

Lalu aku pun bertanya kepadanya, "Kamu baru pertama kali ML?"

dan dengan sedikit malu dia menjawab, "Iya, kamu sayang kan aman aku?"

Sewaktu kami membersihkan diri aku memandangi tubuhnya yang indah, mulus, putih dan dadanya yang berisi, aku berpikir betapa beruntungannya aku bisa ML dengan Tantia. Setelah itu Tantia pun menahanku untuk pulang dengan cara memelukku erat-erat. Namun aku harus segera pulang sebelum keluarganya memergokiku memasuki kamar Tantia.

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook

 
Created By SoraTemplates | Distributed By Gooyaabi Themes