Ibu ku adalah salah satu guru disekolah elite di kawasan Pondok Indah, nah selain menjadi guru beliau juga suka memberikan les di rumah tapi hanya untuk murid-murid yang beliau ajar di sekolah.
Nah suatu waktu orang tua ku sedang keluar kota untuk beberapa minggu, datanglah seorang murid yang bernama Windah merupakna anak kelas 3 SMA di sekolah tersebut. Windah memiliki muka yang sangat manis, dengan hidung mancung, bentuk wajah yang oval, serta bibirnya yang masih berwarna pink (yang menandakan bahwa bibir dia belum pernah dilumat, gumam aku dalam hati ) selain itu dia memiliki postur tubuh yang sangat sexy, dengan dihiasi rambut panjang hitam lebat.
Pada saat itu aku sudah mulai bercengkrama dengan dia, ternyata menurut ku dia anak yang baik serta sangat lah polos. Terlihat dari gaya tutur bicara dia, serta aku mulai membicarakan hal yang berbau sex maka dia meminta ku untuk berhenti membicarakan hal tersebut. Karna keasikan ngobrol aku pun lupa menawarkan dia minum.
Saat sedang membuatkan minum di dapur, aku teringat bahwa aku masih memiliki simpanan obat perangsang yang ku beli. Obat tersebut larut dengan air jeruk sesuai dengan permintaan Winda, namun tidak merubah warna maupun rasa. Setelah selesai membuat minuman tersebut, aku pun kembali keruang tamu saimbol membawa kan air jeruk tersebut.
Kami pun mulai mengobrol kembali, aku mulai menanyakan hal-hal pribadi tentang dia. Ternyata benar saja, diba belum pernah melakukan hal-hal yang aneh dalam pacaran bahkan untuk ciuman saja belum pernah . Setelah 15 menit kami mengobrol, obat tersebut mulai bereaksi didalam tubuh nya. Windah mulai merasa sangat gerah bahkan ingin rasa nya untuk membuka baju.
Karena melihat tersebut, Akhirnya aku mengajak nya ke ruang home theater yang ada di lantai 2. saat itu aku menyetelkan video bokep yang telah aku siapkan saat membuat air jeruk tersebut.
Windah pun mulai semakin gelisah saat terlihat gambar seorang cewek sedang di jiliat vaginanya Aku pun mulai menciumnya, tidak ada perlawanan sama sekali. Kami bermain lidah hingga 10 menit. Dikala kami bermain lidah, aku mulai membuka BH dan celana dalamnya. Setelah dia bugil, kemudian aku membuka pakaianku sendiri.
Disaat aku sedang membuka pakaianku, dia mengusap-usap tubuhnya dan memaikan jari-jarinya di sekitar vaginanya sehingga membuatnya basah. Aku tidak tahan lagi maka kedekati vaginanya dan memainkan lidahku di dalam vaginanya.
Dan ternyata ini hari yang paling bahagia, karena ternyata Windah masih perawan. Aku tetapi terus menjilat vagina dia secara terus menerus sehingga windah mulai medesah, "Hmmmm..., Shhhh....., aaaahhhh...."
Aku pun semakin bersemangat mendengar desahan tersebut. Dan tidak beberapa lama kemudian tubuh windah menjadi gemetar yang menandakan bahwa dia akan klimaks dan ternyata benar saja. Banyak sekali cairan yang keluar dari vagina dia, dan kemudian dia mulai terkulai lemas tak bertenaga.
Lalu karena melihat dia terkulai lemas, aku pun mulai memasukkan penis ku ke vagina nya. Ketika penisku merobek keperwanannya, ia berteriak kesakitan dan aku merasakan penisku telah dibasahi oleh darah segera keperawannya, ia berteriak kesakitan dan aku merasakan penisku telah dibasahi oleh darah segera keperawanannya, tapi aku tidak ambil peduli. Sambil kucium bibirnya yang seksi, tanganku bermain di puting susunya, juga kutusukkan penisku ke dalam liang vaginanya.
Teriakkan yang tadi sempat terdengar kini sudah berubah menjadi desahan serta erangan-erangan tanda kenikmatan dan ternyata dia mulai aktif untuk menekankan pnggangnya untuk merasakan lebih dalam penis ku. endesah-desah sensual dan memintaku mempercepat gerakan.
Aku terus mempercepat gerakkanku hingga dapat kurasakan vaginanya semakin basah. Ia memintaku mengusah posisi. Ia sekarang berada di atas. Dengan hati-hati ia menindihku dan memasuukan penisku yang masih tengang ke dalam liang vaginanya. Dengan posisi berbaring, kupeluk punggung Windah sambil menaik-turunkan tubuhnya sehingga aku merasa semakin nikmat karena pijitan vaginanya.
Aku semakin mempercepat gerakan sehingga membuat adegan yang kami lakukan semakin panas karena Windah terus menggenjot tubuhku sambil tangannya memainkan puting susunya sambil sesekali menekan-nekan payudaranya yang cukup besar itu.
Setelah setengah jam aku sodok secara terus menerus dan beberapa kali windah klimaks akhirnya aku mulai merasakan tanda-tanda akan mencapai puncak. Aku pun mulai mempercepat gerakkan dan kemudian "Crott...crottt....crotttt...". Terasa sekali air peju ku keluar mengisi liang vaginanya Windah. Lalu aku mencium dia dan memeluk nya.
Setelah peristiwa tersebut aku sering melakukannya bersama Windah, Baik itu di rumah ku ataupun dirumah dia.
0 komentar:
Posting Komentar